Donggala, Portalsulawesi.id – Bupati Donggala, Vera Elena Laruni,melalui dinas perikanan merealisasikan langkah konkrit Melalui program aksi 100 hari kerja, di tiga kecamatan yakni Balaesang, Balaesang Tanjung, dan Sirenja.
Yang digelar dinas perikanan kabupaten Donggala di Desa Labean, Kecamatan Balaesang Rabu (30/04/2025),
Bupati Donggala Vera Elena Laruni, dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini merupakan implementasi nyata dari visi dan misi Pemda kabupaten Donggala untuk mewujudkan Donggala yang sejahtera, maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
.“Ekonomi Biru adalah masa depan pembangunan daerah pesisir. Kawasan ini bukan hanya menjadi sentra produksi dan perdagangan komoditas kelautan dan perikanan, tetapi juga mencakup sektor jasa, perumahan, serta kegiatan sosial dan budaya masyarakat pesisir,” katanya.
Pada kesempatan ini, Bupati Donggala secara langsung memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat nelayan yakni ,pertama adalah pendistribusian 3.085 Kartu KUSUKA Elektronik kepada pelaku usaha perikanan dan kelautan sebagai identitas resmi sekaligus akses ke berbagai layanan pemerintah.
Kemudian yang kedua ,memberikan 35.000 benih ikan nila untuk budidaya pekarangan guna mendukung ketahanan pangan keluarga.
Selanjutnya yang ketiga , bantuan sebesar Rp 200 juta untuk rekonstruksi Masjid Al-Ikhlas di Desa Labean sebagai bentuk dukungan terhadap kehidupan sosial dan spiritual masyarakat nelayan.
Selanjutnya yang keempat, pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengelolaan Warung Serba Ada (WASERDA) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), mendorong keterlibatan aktif ibu-ibu dalam sektor perikanan.
Terakhir yang Kelima, penerapan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) untuk menjaga mutu dan kesegaran ikan agar tetap memiliki nilai jual tinggi di pasar.
Ia mengatakan dalam keberlanjutannya program program ini pentingnya sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan seluruh instansi terkait, supaya program-program tersebut berdampak nyata bagi masyarakat pesisir.
Lebih lanjut ia mengatakan membangun perikanan dan kelautan di Donggala perlu ditransformasikan dalam tindakan ekonomi revolusi biru melalui Asta Cita.
Revolusi biru, adalah perubahan mendasar cara berpikir dari daratan ke lautan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.
“Melalui revolusi biru, kita
Demi meningkatkan produksi perikanan yang intensif, efisien, dan terintegrasi, berkeadilan, merata,” ujarnya.
Ia berharap, dengan program 100 hari kerja di bidang perikanan, kehidupan masyarakat wilayah pesisir dan pulau akan mampu bangkit, tangguh, maju dan mampu bersaing.***
Pewarta:Basrudin