Sepaku,Portalsulawesi.Id – Pembangunan Ibu Kota Negara ( IKN) di wilayah Sepaku Propinsi Kalimantan Timur banyak memberikan dampak ekonomi di daerah sekitar, beberapa propinsi yang berdekatan dengan Calon ibukota baru Negara ini saling berlomba menjadi wilayah penyangga.
Sulawesi Tengah salah satunya, propinsi yang berbatasan laut dengan Kalimantan Timur ini terkenal dengan suplay material Galian C nya ke wilayah Kalimantan Timur, tentunya juga kebutuhan pasokan material Galian C ke Ibu Kota Negara ( IKN). Sejak dua tahun sejak IKN dicanangkan pembangunannya, bisnis pasokan Material bebatuan dan pasir asal Sulawesi Tengah menjadi Primadona bagi pengusaha dan pebisnis yang berlomba lomba cari cuan dari kebutuhan jasa kontruksi.
Dalam penelusuran media ini, pasokan material batu dan pasir di IKN dulunya banyak disuplai oleh perusahaan Galian dari Kabupaten Donggala dan Kota Palu.
Hal ini dibenarkan Haji Arifin , salah satu pengusaha pengadaan material Galian C di Kota Balikpapan. Dirinya bahkan menyebut sejumlah perusahaan Galian C di Sulawesi Tengah yang pernah menjadi Mitranya.
” Dulu kami suplay material hanya dari Donggala dan kota palu,biasanya dari Watusampu dan loli ” ungkapnya.
Akan tetapi menurutnya, seiring waktu ,pihaknya mulai mengalihkan pembelian material dari tempat lain dengan berbagai pertimbangan. Menurutnya saat ini, harga yang terus melambung dan kualitas batu yang terkadang dibawah standar yang membuat dirinya beralih ke daerah lain untuk kebutuhan material.
” Sekarang kami menyuplai dari daerah lain seperti dari Bali, Jawa bahkan ada dari pulau Sumatera ,harganya bahkan jauh lebih murah dan kualitasnya terjaga” ungkapnya, Rabu (09/10/2024).
Hal serupa diakui salah satu Vendor BUMN di Komplek pembangunan IKN di Sepaku, sumber yang meminta namanya jangan dipublikasikan ini mengatakan bahwa sejak enam bulan belakangan ini pihaknya mengurangi pengambilan material dari Sulawesi Tengah dengan pertimbangan harga yang terus melambung.
” Harga material dari Sulteng harganya Fluktuasi dan terus naik,bahkan banyak rekan kami harus menelan kekecewaan karena berbagai alasan, diantaranya material tidak sesuai speak,bebatuan yang dicampur antara batu hasil gilingan pabrikan dicampur baru koral” jelas sumber .
Dalam penelusuran media ini, Harga Agregat pilihan di tambang Galian C pada teluk Palu mencapai Rp.265.000/Kubik dengan catatan terima diatas Tongkang ( FOB), sementara sewa Tongkang dari Jety di Teluk Palu ke titik bongkar di Balikpapan atau di Sepaku /Penajam bisa berkisar Rp.250 Juta hingga Rp.450 Juta per trip ( sekali berlayar).
Sementara itu, dibeberapa penyuplai selain dari wilayah Sulawesi Tengah. Harga material batu dan pasir jauh lebih murah , misalnya harga dari Jawa timur saja bisa mencapai Rp.165/Kubik dengan jaminan kualitas sesuai spesifikasi.
” Ya, harga material diluar Sulawesi Tengah bagus dan murah, walau jarak angkutnya agak jauh tetapi harga selisih banyak, otomatis kami ambil yang lebih ada untungnya , siapa sih mau usaha Ndak berhitung untung? ” Ungkap Nanang, Salah satu pengusaha di Sepaku yang ditemui media ini.
Masih menurut Nanang, pihaknya saat ini menyuplai pasir sungai dari Sulawesi Barat untuk memenuhi kebutuhan material pengerjaan jalan Tol Balikpapan – IKN.
” Pasir untuk pekerjaan konstruksi Tol Balikpapan – Sepaku Kami suplay ke Vendor ambil dari Sulbar,kualitasnya bagus dan harga masuk ” imbuhnya.
Dengan adanya Fakta diatas,tampak jelas bahwa pangsa pasar material Galian C di Wilayah Sulawesi Tengah untuk suplay di Ibu Kota Nusantara mulai mengalami kelesuan bahkan mulai kehilangan pasar. Hal ini diduga terjadi akibat praktek pasar material Galian C yang dikuasai oleh Broker -Broker, hal ini berpotensi menghilangkan peluang Pasar Material Galian C asal Sulawesi Tengah dan bakal menurunkan Penghasilan Asli Daerah dari sektor Pajak Galian C.***
Penulis : Heru