Donggala, Portalsulawesi.Id. Pengerjaan pembangunan program sanitasi yang berbasis masyarakat (MCK) yang di kerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat di desa MBulawa di keluhkan warga, pasalnya dari sejumlah pengerjaan fasilitas sanitasi Mandi Cuci Kakus (MCK) desa MBulawa kecamatan Rio pakava kabupaten Donggala ini tidak ada satupun selesai hingga saat ini.
Padahal pembangunan program yang berbasis masyarakat dianggarkan pada tahun 2020 silam , dan mulai di kerjakan oleh kelompok suadaya masyarakat (KSM) tahun yang sama Dengan anggaran yang yang cukup fantastis kurang lebih Rp.540 juta.
Sayangnya, sampai tahun 2025 ini pekerjaan yang menelan biaya ratusan rupiah tersebut tidak rampung dan terkesan mubasir. Hal ini menambah panjang deretan program pro rakyat yang dikelola swadaya ini tidak punya asas manfaat dan diduga kuat merugikan negara.
Warga Mbulava ,JaF (48) mengatakan berdasarkan fakta lapang yang ia dapatkan bagaimana pekerjaan sanitasi Mck ini selesai sementara bahan bahan nya dijual oleh oknum kepala desa yang menjabat pada saat itu.
” Itu bak penampung liat, besi penutupnya hanya ada rangkaian besi yang sudah berkarat, pipa sambungan yang terbengkalai ” jelasnya ,Senin (21/04/2025).
Sumber lain media ini menyebutkan bahwa proyek ini bukan saja meninggalkan jejak proyek bermasalah tetapi terindikasi dugaan penyalahgunaan dana oleh pengelola dan aparat desa saat proyek ini dianggarkan.
Saat ini,pekerjaan program sanitasi berbasis masyarakat yakni pembuatan lokasi Mandi,Cuci Kakus ( MCK) hanya meninggalkan bak air dan bak penampung yang tidak selesai. Bahkan, pipalisasi antar ban penampung utama ke bak pembagi juga tidak nampak.
Santer didengar kabar bahwa pekerjaan sanitasi Mck ini tidak selesai dikarenakan bahan bahan nya dijual oleh oknum kepala desa yang menjabat pada saat itu.
” Untuk itu ia meminta kepada pihak APH agar segera mengusut tuntas terkait pembangunan mck yang terbengkalai tersebut.
Upaya konfirmasi para pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat. (KSM) yang menangani proyek ini telah dilakukan,tetapi beberapa oknum yang coba dihubungi memilih diam dan tidak melayani permintaan wawancara media ini.
Masyarakat desa Mbulawa berharap agar pengurus KSM segera dilakukan pemeriksaan agar anggaran pembangunan MCK yang ratusan juta itu dapat diusut oleh penegak hukum.***
Pewarta : Basrudin