Palu,portalsulawesi.id- Ayah Qidam Alfarizi ,Irwan Mowance secara resmi melaporkan Kombes Didik Supranoto ke Polda Sulteng,Perwira Polda tersebut diduga kuat melakukan pembohongan publik saat menyampaikan Kronologi kasus kematian qidam di desa Tambarana (10/04/2020) silam.
Irwan Mowance didampingi Forum Umat Islam (FUI) Sulteng bersama Tim Pengacara Muslim (TPM) Sulawesi tengah melaporkan Kombes Didik Supranoto ke SPK Polda Sulteng,perwira senior tersebut dilaporkan terkait Berita Hoax dan pencemaran nama baik sebagaimana yang diatur dalam UU ITE.
Surat tanda terima laporan Polisi (STTLP) ayah almarhum qidam bernomor STTLP/166/VI/2020/SPKT tertanggal 2 Juni 2020,surat tersebut ditanda tangani oleh perwira Siaga II SPKT Polda Sulteng bernama AKP Djoni Gigona.
Kepada portalsilawesi,ayah Qidam melalui sekertaris TPM,Andi Akbar Panguriseng SH mengatakan bahwa Keluarga besar Qidam menempuh jalur hukum dikarenakan pernyataan Kombes Didik Supranoto selaku Kabid Humas Polda Sulteng sangat kontroversi dan tidak benar,apalagi misteri kematian qidam di belakang Polsek Poso Pesisir Utara hingga saat ini masih belum terungkap.
“Kekejaman polisi yang membantai Qidam Alfarizi dikebun Warga di tambarana itu sampai saat ini belum terungkap,bahwa label Teroris dilekatkan ke almarhum oleh Pak Didik Selaku Kabid Humas Polda Sulteng,sebuah kebohongan serta fitnah yang keji ” ungkap Akbar kepada Portalsulawesi.
Menurut Akbar,awalnya Kliennya diarahkan ketemu dengan Kombes Didik Supranoto selaku Kabid Humas Polda Sulteng,dipertemuan tersebut kabarnya Didik Supranoto mengakui jika dirinya salah memberi informasi. ” pak didik akui salah beri informasi terkait status qidam,tetapi apapun itu tidak mengurungkan niat kami memperkarakan dirinya ” tegas Akbar.
Usai melapor ke Polda Sulteng,Rombongan Ayah Qidam Alfariski bersama TPM bertandang ke DPRD Sulteng,dikantor dewan mereka diterima oleh Wakil Ketua Komisi I ,Wiwik Jumatul Rofia dan Budi Luhur Larengi.
Qidam Alfariski tewas diberondong peluru aparat Kepolisian di belakang Polsek Poso Pesisir Utara tepatnya dilorong Kelapa,dalam siaran pers Polisi disebutkan Qidam merupakan simpatisan Mujahid Indonesia Timur (MIT)pimpinan Ali Kalora.
Pada siaran Pers Jumad Malam (10/04/2020) silam yang dirilis di WAG , Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, membenarkan adanya kejadian tersebut, dimana kejadiannya yaitu dibagian Poso Pesisir, saat ada informasi dari warga bahwa ada salah satu orang tidak dikenal yang bergabung dengan kelompok terorisme Poso yang masih dalam pengejaran turun ke rumah warga, sehingga disitulah terjadi kontak tembak.
“Saat dilakukan pengejaran, dan terjadi kontak tembak dan akhirnya sasaran terkena tembak. Jelasnya ada perlawanan, kan ada kontak tembak,” katanya.***
Penulis : Heru