Palu,portalsulawesi.id- Penerapan jarak sosial atau social distancing guna mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19) berdampak pada segala sektor khususnya pada sektor pelayanan jasa seperti hotel, penginapan, restoran, rumah makan cafe dan sektor wisata hiburan lainnya.
Konsekuensinya, penutupan sementara menjadi jalan terbaik untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19.
Kadis Pariwisata Kota, Nawab Kursaid menyebutkan bahwa pilihan penutupan sementara merupakan pilihan yang sangat sulit namun untuk kebaikan bersama serta memutus mata rantai penyebaran covid 19, maka dihimbau tempat hiburan di wilayah Kota Palu tutup sementara.
Imbauan ini kata Nawab Kursaid berdasarkan surat edaran Gubernur Sulawesi Tengah tentang pencegahan dan antisipasi penyebaran COVID-19 di Sulawesi Tengah.
Surat edaran tersebut ditujukan untuk pelaku usaha agar menutup sementara. Surat edaran itu hanya bersifat imbauan dan penutupan sementara dilakukan selama 14 hari sambil menunggu perkembangan berikutnya.
Imbauan tersebut papar Nawab Kursaid sudah banyak yang mematuhinya seperti tempat hiburan yang dimaksud dalam surat edaran dan sudah menaatinya bioskop XXI telah menutup sementara termasuk tempat live musik, tempat hiburan malam seperti karaoke dan pub juga telah mematuhinya.
Surat edaran tersebut, kata Nawab, berlaku juga untuk semua objek wisata yang ada di Kota Palu. Dengan adanya himbauan ini masyarakat akan mengurangi aktivitas diluar rumah atau menerapkan jarak sosial.
Seraya menambahkan bahwa sosialisasi dilapangan semakin intens dilakukan dan setiap bidang yang tergabung dalam tim turun ke lapangan memantau imbauan dari dinas pariwisata pada sejumlah sektor pelayanan jasa dan usaha di kota palu.
Salah satu pelaku usaha kecil,Purwadi mengeluhkan lesunya perputaran ekonomi pasca merebaknya Virus Corona di Kota Palu, dirinya yang berjualan sate keliling harus rela menerima kenyataan sepi pembeli sejak dua minggu belakangan ini.
Tempat tempat hiburan dan Hotel tempat dirinya biasa menjajakan dagangan sate ayamnya tutup,tidak ada lagi tamu atau langganannya yang belanja sate ayamnya.
” dihari biasa saya bisa menghabiskan tiga sampai empat ekor ayam buat bahan sate dalam sehari,tetapi saat ini satu ekor ayam sudah dua hari saya jualan belum habis ” keluhnya saat ditemui portalsulawesi dipinggir jalan Basuki rahmat,
Purwadi,adalah satu dari sekian pelaku usaha kecil yang menjerit pasca diterapkanya Sosial Distancing dan kebijakan dirumah saja,masih ada ribuan masyarakat Kota Palu yang terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid-19 ini.
Pemerintah Kota Palu diharapkan mencarikan solusi agar masyarakat pelaku usaha mikro dapat bertahan hidup diantara waktu selama wabah Corona Menghantui Kota Palu.***
Penulis : Heru