Matra,portalsulawesi.id– Jebolnya Tanggul Pengaman Sungai Lariang di Desa Lariang Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Pasangkayu Propinsi Sulbar Mendapat Perhatian Serius Dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi III ,Pihak BWSS III Sudah Berkoordinasi Dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar Segera Mendapatkan Kucuran Dana Penanggulangan Bencana.
Hal ini disampaikan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Operasional Pemeliharaan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III kepada Portalsulawesi,Wayan Karnaya. Menurutnya Pihak BWSS III telah Berkunjung Ke Desa Lariang Pada Hari Jumad (11/5) Pekan Lalu, untuk penanganan Lanjutannya Pihaknya Telah Melayangkan Permohonan Penanggulanan Darurat Untuk Lokasi Yang tergerus Arus Air Sungai Lariang Tersebut.
“ Kita Sudah Turun Ke lokasi di Desa Lariang hari Jumad barusan,memang Ada Gerusan Air yang Menyebabkan Badan jalan dan beberapa Lokasi warga Terendam Air, ada antisipasi oleh Pemda Pasangkayu saat ini, dari BWSS III Sementara Berkoordinasi dengan Pusat Untuk menentukan Tindakan Antisipatif Terhadap Lokasi Jebolnya Tanggul Tersebut “ Ujar Kasatker OP BWSS III,Wayan Karnaya Kepada Media Ini.
Menurut Wayan Karnaya,Penanganan Jebolnya Tanggul Pengaman di Desa Lariang harus Dikerjakan Maksimal dengan Perencanaan yang Matang,mengingat Arus Sungai Lariang Yang Deras serta Labilnya Kondisi Pinggir Sungai disekitar Lokasi jebol tersebut.
“Perlu Perencanaan Yang Matang dalam menangani Pesisir sungai Lariang ini,Harus Melibatkan semua Unsur agar Bisa tertangani Secara Maksimal “ Jelasnya.
Seperti di Ketahui, Akibat Jebolnya Tanggul sungai lariang, sekitar 200 kepala keluarga dan ribuan hektar lahan perkebunan milik warga di Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat terancam tenggelam picu kepanikan warga. Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa minta pemerintah pusat turun tangan memberikan bantuan tanggab bencana.
Lambannya penanganan penanggulangan perbaikan tanggul sungai lariang yang jebol, membuat dua Dusun di Desa Lariang kini terancam tenggelam sehingga memicu kepanikan ratusan warga yang tinggal di Dusun Kalindu dan Dusun Kalfin.
Tak hanya itu, ribuan hektar lahan perkebunan milik warga juga terancam tenggelam bahkan jalan penghubung antar desa kini sudah mulai terkikis derasnya luapan sungai lariang, sehingga membuat sejumlah warga yang berada di dusun kalindu mulai mengungsi kerumah kerabat mereka karena takut air akan menenggelamkan pemukiman.
Sementara Bupati Pasangkayu yang didampingi kepala Badan Penanggulangan Bencana serta Pemerintah Desa yang melakukan pemantauan di lokasi tanggul jebol meminta, agar pemerintah pusat segera menurunkan bantuan untuk menanggulangi tanggul sungai lariang yang jebol.
Selain itu Bupati Pasangkayu ini juga mengatakan sekitar 200 kepala keluarga di dua dusun dan ribuan hektar lahan perkebunan masyarkat akan tenggelam kalau tanggul jebol ini tidak segera dilakukan penanganan, sehingga pihaknya meminta pemerintah pusat untuk segera menurunkan bantuan Tanggap Bencana untuk menangani perbaikan tanggul.
“sekitar 200 kepala keluarga di dua dusun dan ribuan hektar lahan perkebunan masyarkat akan tenggelam kalau tanggul jebol ini tidak segera dilakukan penanganan, sehingga kami pemerintah daerah meminta kepada pemerintah pusat untuk segera menurunkan bantuan tanggap bencana untuk menangani perbaikan tanggul “ Ujar Agus Ambojiwa Selaku Bupati Pasangkayu yang saat itu turun langsung memantau tanggul jebol,seperti yang dilansir dari Jurnal.sulbar.Com***
Reporter : Zoelfitra