Palu,portalsulawesi.id-Guncangan Gempa Bumi dengan kekuatan 6,9 magnitudo yang berpusat di kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Jum’at malam (12/4-2019), pukul 18;40:49 WIB pada Garis Lintang 1.90 LS ,garis Bujur 122.54 BT ,85 Km barat Daya bangkep pada kedalaman 10 Km dan berpotensi tsunami.
Dalam situs BMKG itu tertulis peringatan potensi tsunami diteruskan ke masyarakat. Guncangan gempa bumi di Bangkep itu, dapat dirasakan di Luwuk Banggai, Banggai Laut, Touna dan termasuk kota Palu. Padahal jarak kota palu dengan Bangkep sekitar 319,09 kilometer.
Akibat guncangan gempa tersebut,masyarakat disejumlah daerah panik dan mengungsi ke sejumlah tempat ketinggian,masyarakat takut dan trauma Pasca Bencana Alam di Kota Palu,sigi dan Donggala 28 september 2018 silam.
Dikota air Luwuk kabupaten Banggai,Warga Kota luwuk dan sekitarnya memilih mengungsi ke bukit sekitar tempat tinggal mereka dan berusaha menjauhi laut,masyarakat mengungsi dengan membawa bekal dan perlengkapan seadanya.
kepanikan juga terjadi di Rumah sakit umum daerah luwuk,sejumlah pasien tampak di evakuasi dilorong lorong rumahsakit,tampak sejumlah pasien terpaksa di rawat di luar ruangan.
Kapolres Banggai AKBP Mochmmad Soleh mengatakan masyarakat tetap dihimbau naik keatas diketinggian, khususnya masyarakat yang berada didekat pantai.
“Saat ini masyarakat kami himbau naik ketempat-tempat yang lebih tinggi. Dan sebagian mereka berada di Polres Banggai, karena bagaimanapun masyarakat masih trauma dengan kejadian bencana Palu, Donggala dan Sigi 28 September 2018,”ujar Kapolres ,seperti yang dikutip dari Deadline.news.com
Sementara itu,dikabupaten Tojo una una,warga juga panik dan memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman,bahkan dikabarkan satu orang warga Kelurahan Uetanaga Atas Kecamatan Ampana Kota bernama Daeng Pasang meninggal dunia diduga akibat serangan jantung,pria berumur 66 tahun tersebut menghembuskan napas terakhir saat berusaha menyelamatkan diri akibat trauma Tsunami dari kediamannya.
Hal ini dibenarkan Kapolres Touna,AKBP Boyke Watimena S.I.K kepada Portalsulawesi,penyebab kematian korban masih dalam proses penyelidikan polisi.
“ ya betul itu,seperti itu informasinya “ ucap Kapolres Touna Singkat.
Sementara itu,di kabupaten Morowali,warga yang menghuni pesisir laut juga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi,warga panik usai diguncang gempa cukup lama sehingga memilih mengungsi menghindari terjadinya Tsunami, pusat gempa di bangkep ke Morowali berjarak 113 Km Timur laut.
Sejak Gempa Bumi semalam,telah terjadi 42 kali gempa susulan dengan kekuatan yang berfariatif dan cenderung menurun,warga masyarakat diminta waspada dan tidak mudah mempercayai isu yang tidak jelas.***
Penulis : Tim Portal Palu/Banggai/Touna/Morowali