Palu, portalsulawesi.id. Ketua Wilayah Partai Solidaritas indonesia Sulawesi tengah, Moh. Jaya mengatakan Saat ini (29/04/20) Situasi Kota Palu sangat mengkhawatirkan, masyarakat sangat tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk menjaga jarak fisik, tetap stay di rumah. Jalanan masih sangat ramai, kehidupan sosial masyarakat masih santai sekali.
Menurutnya Palu sudah terjadi penyebaran covid-19 lewat transmisi lokal, maka saat yang tepat untuk Gubernur Sulteng mengajukan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Kota Palu dan Kab. Morowali Sulteng kepada Mentri Kesehatan RI, Ungkapnya Via Pesan WA.
Jika transmisi lokal sudah terjadi itu artinya Palu dalam ancaman penyebaran virus secara eksponensial, mengingat pasca gempa ribuan masyarakat kita tinggal di hunian sementara (huntara) yg sangat tdk memenuhi standar untuk berlakunya protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Beliau Juga mengatakan Jika berkaca pada pengalaman Singapura yg saat ini kasus positif sudah lebih dari 10 ribu, penambahan signifikan ditemukan di asrama-asrama pekerja migran yg sebenarnya tempatnya jauh lebih layak dari huntara Palu.
“Kami minta supaya di Berlakukan segera PSBB di Palu, lakukan tes massal dengan prosedur PCR di huntara-huntara dan kelompok masyarakat lainnya secara acak. Jaring pengaman sosial dalam bentuk BLT segera berikan bagi warga di huntara-huntara dan ditempat lainnya”
Palu adalah daerah yg belum sepenuhnya pulih perekonomiannya karena bencana gempa kini di landa lagi bencana pandemi virus Corona maka dapat dipastikan hampir seluruhnya warga Palu tergolong miskin dan butuh sentuhan BLT.
Selain Palu ketua PSI Sulteng Tersebut Menyoroti Kab. Morowali yang juga dalam ancaman serius karena telah di temukan kasus positif terhadap pekerja PT. IMIP walaupun baru menggunakan prosedur rapid tes, jika tes swab mengkonfirmasi positif para pekerja itu maka tanda bahaya bagi Morowali.
PT. IMIP adalah industri pengolahan nikel berskala besar yg mempekerjakan 4000 orang pekerja asing dan 43.000 orang pekerja lokal. Sampai saat ini, di situasi pandemi PT. IMIP masi terus beroperasi. Itu berarti kerumunan puluhan ribu pekerja masi terus berlangsung.
Jika PSBB di berlakukan di Morowali maka kami meminta agar operasional PT.IMIP untuk sementara waktu di hentikan, lakukan tes massal dengan prosedur PCR bagi pekerja di IMIP. Selama penghentian pemberlakuan PSBB dan penghentian operasional IMIP memintah pada perintah dan IMIP agar tdk ada PHK dan gaji serta THR pekerja harus tetap di bayarkan.
Segera juga Pemerintah Provinsi Sulteng dan Kabupaten Morowali turunkan BLT buat masyarakat miskin di Morowali sebagai pelengkap dari program jaring pengaman sosial dari Pemerintah Pusat yg belum menyentuh semua warga yg berhak mendapatkan bantuan sosial. tandas Seorang yang akrab disapa Bro Jaya tersebut.
Editor : Nawir