Putus Kontrak dan Miring, Proyek Perpustakaan Milyaran Rupiah di Mateng Berpotensi Gagal Konstruksi

Bagikan Berita ini :

Topoyo,Portalsulawesi.Id – hebohnya postingan sebuah video pendek yang menyajikan kejadian ambrolnya plafon sebuah gedung akibat tidak kuat menahan debit air hujan menyisakan tanya, pasalnya bangunan yang nyaris jadi kolam renang tersebut ternyata sebuah perpustakaan yang baru saja dibangun dengan dana milyaran rupiah.
Dilansir dari TRANSTIPO.com , gedung tersebut adalah bangunan Perpustakaan di Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Propinsi Sulawesi Barat. Proyek ini dibrandol anggaran fantastik yakni Rp 11 Milyar.
Kondisi “jebolnya” plafon akibat timpasan air hujan tersebut sontak menjadi perbincangan publik di bumi Manakarra tersebut, disebutkan pula kalau air hujan yang merembes masuk lewat jebolnya langit langit bangunan dari lantai dua diduga merembes dari pasangan tingkap atap yang tidak simetris.

Peristiwa jebolnya plafon gedung perpustakaan tersebut terkonfirmasi terjadi pada bulan Januari 2024 silam, hal ini seperti yang dijelaskan Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan ( PPTK) Paket tersebut yakni Ifrad kepada Transtipo.com.
” Videi itu benar, tapi kejadiannya di Januari 2024 lalu, saat itu hujan deras,” kata Ifrad di ruang kerjanya, Jumat,( 23/03/2024).

Masih dilansir dari Transtipo.com, menurut Ifrad bahwa genangan air di lantai itu karena rembesan air hujan dari samping gedung yang masuk ke atas plafon, dan kemungkinan rembesan air lainnya berasal dari corong atap yang lepas lalu masuk plafon.

“Itu yang mengakibatkan plafon runtuh karena banyaknya air di atas,” ujar Ifrad. Tapi, katanya kerusakan itu pada esoknya (di bulan itu) langsung ditangani oleh penyedia (pihak kontraktor).

Bahkan menurutnya, bangunan itu sebenarnya belum rampung 100 persen, baru sekitar 90,84 persen.

“Bangunan ini anggaran DAK pusat, Rp11 miliar,. Masa kontrak dengan pihak pelaksana, penyedia, berakhir pada tanggal 10 Oktober 2023, saat itu belum rampung baru 90,84%, sehingga diberikan perpanjangan waktu 50 hari, namun pihak pelaksana belum juga bisa merampungkan sehingga kita lakukan pemutuskan kontrak pada tanggal 29 November 2023,” jelas Ifrad.
Rencananya , bangunan tersebut bakal dilanjutkan pekerjaannya dengan sisa anggaran yang mencapai Rp.800 juta pada tahun 2024 ini.
Walau kondisi bangunan belum rampung, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Mamuju Tengah telah berkantor digedung tersebut. Diakui pula bahwa kondisi bangunan tersebut mengalami pergeseran struktur yang mengakibatkan bangunan terlihat miring.
Kondisi tersebut jelas membuat bangunan tidak simetris yang berdampak kepada timpasan air hujan yang akan memasuki badan gedung disaat hujan melanda.

“Saat hujan turun aktifitas di kantor terganggu akibat rembesan air hujan yang tetap lari masuk ke dalam gedung akibat konstruksi bangunan yang sedikit mulai miring,” jelas Ifrad.
Terpantau, kondisi fisik gedung perpustakaan itu, tampak sudah agak miring. Hal ini kuat dugaan dipengaruhi oleh pondasi bangunan mulai mengalami pergeseran (labil). Bisa dilihat di sisi kiri dan tengah pada bagian pondasi bangunan tersebut.
Kondisi tersebut dapat dikategorikan Gagal Konstruksi, sebab pondasi bangunan yang diharapkan memikul beban bangunan justru sudah terlihat miring dan bergeser dari sudut sebelumnya.

Dalam penelusuran media ini di LPSE Mamuju Tengah, Paket Pembangunan perpustakaan Gedung Daerah di Kabupaten Mamuju Tengah dianggarkan melalui alokasi DAK tahun 2023, perusahaan pemenang Tender adalah CV.Mattampa Jaya dengan alamat Kantor Jalan Trans Sulawesi Desa Tobadak Mamuju Tengah , NPWP 92.665.940.0-814.000.
Proyek tersebut Semula dilelang dengan nominal Rp.9.750.000.000 ,dan di menangkan perusahaan CV.Mattampa Jaya dengan Nilai terkoreksi berkontrak yakni Rp.9.747.780.006.39.
Uniknya , saat paket ini dilelang, ada 10 perusahaan yang mendaftarkan diri sebagai perusahaan yang mengikuti lelang. Tetapi hingga lelang ditutup dan diumumkan pemenang ,cuma satu perusahaan yang melengkapi dokumen tender dan dinyatakan pemenang yakni CV.Mattampa Jaya.
Kondisi tersebut patut menimbulkan tanya, sejak awal proyek ini patut diduga telah diatur dan diarahkan kepada pemenang tertentu.***
Pewarta : Heru
Sumber saduran : Transtipo.com

Bagikan Berita ini :
Exit mobile version