Donggala, Portalsulawesi.Id – Pemerhati sosial kabupaten Donggala,Hery Soumena mengkritik kebijakan yang diambil bidang sekertariat DPRD terkait kerjasama peliputan dan pemberitaan media dilingkup DPRD Donggala ,pasalnya dalam penggunaan anggaran publikasi dan kerjasama media terkesan tidak proporsional.
Hal ini didasari fakta bahwa Sekertariat DPRD Donggala hanya menjalin kerjasama pemberitaan dan publikasi kepada media media yang diduga kuat tidak punya perwakilan ataupun wartawan di kabupaten Donggala, sehingga patut diduga ada kongkalikong dari kucuran anggaran kerjasama tersebut.
” Kami dapat bocoran kalau Sekertariat DPRD Donggala telah mencairkan anggaran media untuk triwulan pertama tahun 2025, anehnya hampir semua media itu tidak punya kontributor ataupun wartawan yang stay meliput disini, mereka hanya modal rilis dan copy paste kemudian Upload ” ujar Hery Soumena kepada media ini ,Senin ( 05/05/2025)
Hal ini menurutnya berpotensi merugikan daerah karena harus membayar kegiatan dimana tidak ada kontribusinya secara nyata dalam mengawal kebijakan dan kerja kerja DPRD , ” jangan anak tirikan wartawan lokal, kasihan wartawan yang telah lama ngepos di Donggala ,harus jadi penonton dan masalah itu terkesan dipelihara oleh para anggota DPRD ” ungkapnya ,Selasa (07/05/2025).
Hery berharap,persoalan ini mendapat perhatian Inspektorat Daerah dan badan pemeriksa keuangan serta penegak hukum jika ditemukan potensi Korupsi,Kolusi dan Nepotisme dalam penggunaan uang negara tersebut. Karena , anggaran Publikasi dan kerjasama di Sekertariat DPRD Donggala rawan terjadi penyimpangan.
Wartawan senior di Donggala, Abu Bakar juga menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Sekretariat DPRD Donggala yang terkesan hanya mengakomodir segelintir media yang nota benenya tidak punya wartawan di kabupaten Donggala adalah bentuk ketidak Adilan .
” Masa cuma media yang tidak punya wartawan di Donggala yang diakomodir, sementara yang benar benar ngepos di Donggala di abaikan ” sindir mantan ketua Pressroom Pemkab Donggala tersebut.
Ditempat terpisah , Rizal ,ketua Press Room DPRD Donggala mengatakan bahwa dirinya berupaya menjembatani permasalahan ini agar ditemukan solusinya.
” Kami sudah sampaikan hal ini kepada ketua DPRD, dan beliau berjanji akan memperhatikan masalah ini untuk segera dicarikan solusi ” jelas Jalu, sapaan akrab Wartawan Media Alkhaeraat ini.
Sementara itu,Ketua DPRD Donggala Moh.Taufik telah menerima informasi tersebut dan tengah menyusun skema penyelesaian yang dapat mengakomodir semua kepentingan.
” Kami berharap sinergitas dengan kawan kawan media terus terbangun, kita butuh wartawan untuk mengabarkan kerja kerja kami,kami juga butuh masukan lewat tulisan yang mengkritisi kinerja kami,kritik membangun penting agar ada perimbangan ” ungkap mantan Aktivis ini kepada redaksi portalsulawesi melalui saluran telepon.
Selaku Ketua DPRD, dirinya berharap agar keberadaan media di kabupaten Donggala haruslah terwakilkan dengan wartawan yang ditugaskan diwilayah itu,sehingga dalam menjalankan tugas tugas jurnalistiknya bisa maksimal.
” Kami tengah upayakan bagaimana bisa mengakomodir keluhan kawan kawan wartawan di Donggala, saya berupaya maksimal agar suar lelah wartawan di Donggala dapat diapresiasi sesuai dengan regulasi yang ada ” tutupnya .***
Pewarta : Basrudin /TIM
Editor. : Heru