Poso,portalsulawesi.id- UpayaTim SAR gabungan untuk menemukan keberadaan Meikson Meode (28), warga desa Patiwunga,Kecamatan Poso Pesisir Selatan yang terseret arus aliran Sungai Puna, sejak sepekan lalu belum membuahkan hasil.
Korban yang diduga terseret derasnya arus sungai puna pada minggu(3/5) dimulai dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan pada pukul 07.00 WITA dilakukan dengan mengerahkan 3 SRU. SRU 1 dan 2 melakukan pencarian di muara perairan Poso Pesisir dan SRU 3 melakukan penyisiran di darat sekitar muara sejauh 4 km, namun hasilnya masih nihil.
Korban Meikson Meode terseret arus sungai Puna pada hari minggu (03/05/2020) pukul 16.00 WITA, saat menyebrang sungai untuk kepentingan perbaikan pipa air minum didesanya.

Setelah seminggu pasca dinyatakan hilang,keluarga korban dan aparat desa serta tim SAR Gabungan sepakat menutup operasi pencarian terhadap korban,tetapi sewaktu waktu operasi ini dapat dilakukan kembali jika ditemukan petunjuk baru dari keberadaan korban.
Kepala Basarnas Palu, Basrano, mengatakan, operasi pencarian telah ditutup, namun tetap akan dilakukan pemantauan.
“Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama 7 hari dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban,” kata Basrano.
Selain itu, kata dia, merujuk pada SOP Basarnas dalam operasi SAR, apabila telah dilakukan pencarian hingga 7 hari dan tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi ditutup dan dilanjutkan pemantauan.
“Apabila selama pemantauan terdapat tanda-tanda keberadaan korban maka operasi SAR akan dibuka kembali,” terangnya.
Selanjutnya,semua tim pendukung operasi SAR gabungan yang terlibat dalam kegiatan pencaharian di Poso dikembalikan ke satuan masing masing.
“Dengan ditutupnya operasi pencaharian ini maka semua unsur pendukung yakni tim Rescue Pos SAR Parigi, BPBD Poso, Senkom, SAR Sangurala kembali ke kesatuannya masing-masing ” jelas Basrano.***
Penulis: Heru