portalsulawesi.id- Bencana banjir bandang di Desa Bangga Kecamatan Dolo selatan Kabupaten Sigi membuat duka yang mendalam bagi masyarakat Sulawesi tengah khususnya Kabupaten Sigi,banjir bandang yang meluluh lantakkan pemukiman penduduk di Dusun I dan Dusun II desa Bangga,28 April 2019 silam.
Dari data yang dihimpun oleh BPBD Kabupaten Sigi,untuk Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan sekitar 500 unit rumah rusak berat terendam lumpur,551 KK atau sekitar 2259 Jiwa mengungsi,ratusan ternak warga hilang dan ratusan hektar sawah terendam lumpur dan material kayu sisa banjir.
Saat ini,bantuan yang mengalir ke daerah bencana khususnya di Desa Bangga dating dari berbagai fihak,sejumlah NGO dan Pemerintah telah mendirikan Posko bantuan disekitar Lokasi terdampak,bahkan BPBD Kabupaten Sigi serta Propinsi Sulawesi tengah telah menempatkan Personilnya dilokasi bencana.
Sayangnya,disela sela Duka Warga Desa Bangga,masih saja ada oknum oknum yang melakukan pembukaan Posko Banjir disekitar Lokasi bencana padahal mereka bukanlah korban Banjir Bandang,parahnya bantuan yang diberikan para Donatur tidak sampai ketangan para Korban bencana di Dusun II dan Dusun I Desa Bangga.
Pantauan media ini dilapangan,sejumlah warga yang rumahnya terdampak langsung bencana terlihat Pasrah dengan mengumpulkan sisa sisa harta mereka yang masih bisa dipakai untuk diselamatkan,sebagian memilih mengungsi dan sebagian lagi tetap bertahan dirumah mereka walau digenangi air dan lumpur.
Hal ini dilakukan warga untuk menjaga sisa harta bendanya yang masih berada didalam rumah ,juga untuk berharap mendapatkan bantuan langsung dari pada donator yang kebetulan melintasi tempat mereka .
“ sejak awal banjir,saya tetap bertahan dirumahku ini karena menjaga sisa barang barang kami yang masih ada didalam,sekarang rawan pencurian Kilometer Lampu dan pembongkaran rumah yang ditinggal penghuninya “ Ungkap Adi,salah satu warga Korban Banjir Bandang di dusun II.
Menurut Adi,Istrinya dan anaknya diungsikan kerumah kerabatnya yang lokasinya aman dari terjangan banjir lumpur tersebut,sembari dirinya mencari bantuan dari para donator yang datang ke Desa Bangga.
Sementara itu,dari sebuah sumber terpercaya terungkap bahwa selain maraknya aksi pencurian Kilometer PLN,disekitar lokasi bencana Banjir Bandang juga banyak bermunculan Posko penerima Bantuan Korban Banjir Bandang yang terkesan hanya memanfaatkan momen bencana,Posko Bencana Abal abal tersebut sangat berpotensi memicu gesekan antar warga yang terdampak bencana banjir maupun yang tidak terdampak.
“ada Posko bantuan yang hanya mencari bahan makanan dan bantuan bantuan lain untuk dikelola pribadi dan kelompoknya saja,padahal mereka tidak terdampak sama sekali dengan bencana ini,sehingga menimbulkan kerawanan dan saling curiga antar warga ,pemerintah harusnya menertibkan Posko posko tersebut “ ujar Sumber yang meminta identitasnya jangan di mediakan.
Hasil penelusuran media ini,disepanjang jalan menuju desa Bangga banyak dibangun Posko Posko Banjir,ada yang dikelola langsung pemerintahan Desa maupun Dusun,ada posko yang dikelola oleh Swasta (NGO),tetapi banyak juga yang dikelola perorangan atau kelompok untuk kepentingan pribadinya.
Susi,salah seorang Ibu rumah tangga di Desa Bangga berpesan sekiranya bantuan dapat berupa alat Sholat dan sejadah serta Sarung sembahyang,karena kebutuhan tersebut sangat berarti apalagi memasuki bulan puasa .
“kami berharap sekali bantuan pakaian sholat dan sejadah,biar kami bisa pakai sholat tarawih dibulan Puasa” pintanya lirih.
Selain desa Bangga,ada juga Desa Balongga Kec. Dolo Selatan dengan jumlah Rumah penduduk  rusak : 36 unit ,Warga mengungsi: 174 jiwa / 47 KK , Desa Walatana Kec. Dolo Selatan dengan Jumlah Warga mengungsi 42 KK .
Selanjutnya  Desa Omu Kec. Gumbasa dengan kerugian  Rumah : 5 unit hilang terbawa banjir (data dari Polsek BIromaru – sama dengan data dari BPBD kab.sigi) dan 23 unit terendam banjir (data dari Polsek biromaru)
Kerugian lain yakni Lahan perkebunan 10 hektar , Lahan persawahan 10 hektar,Jalan putus 10 meter di perbatasan Kec. Kulawi dan Kec. Gumbasa serta Warga mengungsi sejumlah  30 KK (sumber data dari BPBD Kab. Sigi).
Untuk Desa Tuva Kec. Gumbasa sekitar  5 (lima) unit rumah warga  terendam banjir, 1 (satu) orang warga Desa Bangga ditemukan meninggal dunia di perkebunan Desa Tuva atas nama H. BADO umur 90 tahun .***
Penulis : Tim portalsulawesi.id
Â